Cara Mencegah Ruam Popok pada Bayi dan apa Penyebabnya – Memiliki bayi berarti mempersiapkan diri menghadapi berbagai tantangan, salah satunya adalah ruam popok. Di sini kita akan mengetahui apa sebenarnya Cara Mencegah Ruam Popok pada Bayi dan apa Penyebabnya.

Cara Mencegah Ruam Popok pada Bayi

Sebelum sikecil iritasi, Anda perlu mencegah ruam popok terjadi lagi agar ia dapat bermain dengan nyaman. Berikut ini beberapa cara untuk mencegah ruam popok:

Jaga kebersihan area popok dengan segera mengganti popok yang kotor.

Angin-anginkan bokong bayi di udara terbuka beberapa saat sebelum memakaikan popok atau celana.
Oleskan krim yang mengandung zinc oxide atau petroleum jelly pada area bokong sebagai penghalang atau pelindung kulit.

Saat bayi mengalami ruam popok, Anda disarankan untuk mengenakan popok sekali pakai.

Hindari penggunaan bedak bayi saat si kecil mengalami ruam popok karena dapat memperparah iritasi kulit.

Jangan gunakan sabun atau tisu basah yang mengandung alkohol dan pewangi, karena bahan kimia di dalamnya dapat memicu iritasi dan memperparah ruam.

Gunakan sabun deterjen yang lembut untuk mencuci popok kain atau pakaian bayi.

Penyebab Ruam Popok pada Bayi

Ruam popok terjadi akibat iritasi akibat kontak kulit dengan kain popok, atau dengan sisa urine dan feses. Selain itu, terdapat beberapa penyebab ruam popok lainnya, misal seperti:

Baca Juga :  Bar Rumus, Penunjuk Lokasi Sel Excel

Popok Lembab dan Kotor

Popok yang basah, kotor, dan lembap akibat jarang diganti menjadi penyebab utama ruam popok pada bayi. Semakin lama si kecil memakai popok yang lembap, semakin banyak jamur dan bakteri yang dapat tumbuh hingga memicu infeksi.

Memakai Popok Terlalu Ketat

Popok yang terlalu kecil atau terlalu ketat dapat menyebabkan gesekan antara bahan popok dengan kulit. Jika hal ini terjadi secara terus-menerus dan dalam waktu lama, gesekan ini dapat menimbulkan iritasi berupa ruam hingga lecet pada bokong.

Infeksi Jamur pada Kulit

Memakai popok basah terlalu lama dapat menyebabkan pH kulit bayi meningkat akibat pertumbuhan jamur Candida albicans. Infeksi jamur ini dapat menyebabkan ruam popok pada bayi.

Kulit Bayi Sensitif

Ruam popok rentan terjadi pada bayi yang memiliki kulit lebih sensitif dan mengalami penyakit kulit seperti eksim atau dermatitis atopik.

Reaksi Kandungan Produk Perawatan Kulit Bayi
Si Kecil juga dapat memiliki alergi terhadap penggunaan produk perawatan kulit tertentu. Misalnya, sabun, bedak, lotion, tisu basah, sabun deterjen, produk pemutih, atau pelembut kain. Paparan zat kimia tersebut yang terjadi di area bokong dapat menyebabkan iritasi dan ruam.

Baca Juga :  Alamat Email: Kunci Komunikasi Digital yang Penting

Bayi Mulai Makan Makanan Padat

Pemberian MPASI pertama ternyata dapat memengaruhi konsistensi tinja bayi. Dalam beberapa kasus, pemberian MPASI dapat menyebabkan diare pada bayi. Jika bayi diare tetapi popoknya jarang diganti, bakteri dan tinja dapat menyebabkan iritasi kulit di area bokong.

Hawa Panas

Cuaca panas di lingkungan cenderung terasa lebih lembap sehingga dapat membuat bayi lebih banyak berkeringat, termasuk di area bokong. Kelembaban yang berlebih ini dapat merusak lapisan pelindung kulit bayi dan meningkatkan risiko iritasi.

Reaksi Alergi (Dermatitis)

Si Kecil yang memiliki alergi terhadap bahan pakaian tertentu atau zat yang berasal dari popok lebih mungkin mengalami ruam popok pada bayi. Oleh karena itu, penting untuk mengenali pemicu reaksi alergi pada bayi agar tidak kambuh sewaktu-waktu.

Efek Antibiotik

Tahukah Anda, Bu? Mengonsumsi antibiotik yang tidak sesuai anjuran dapat membunuh bakteri baik yang ada di kulit bayi. Padahal, bakteri baik yang ada di kulit dapat mencegah pertumbuhan jamur. Jadi, jika bakteri tersebut mati, bayi akan lebih berisiko mengalami ruam popok akibat infeksi jamur. Ibu menyusui yang mengonsumsi antibiotik juga dapat meningkatkan risiko bayinya mengalami ruam popok.

Bagaimana Jika Ruam Popok Tidak Kunjung Sembuh?
Ruam popok biasanya dapat sembuh dalam waktu 3-4 hari. Meski ruam popok pada bayi tidak berbahaya, gejalanya dapat membuat si kecil sering rewel karena tidak nyaman dan gatal. Jika ruam popok tidak kunjung sembuh lebih dari 4 hari atau bertambah parah, segera periksakan diri ke dokter karena dapat menimbulkan masalah, seperti:

Baca Juga :  Alamat Lengkap: Kunci Menemukan Lokasi dengan Cepat dan Mudah

Ruam menyebar ke wajah dan kulit kepala bayi.
Ruam disertai dengan munculnya darah, lepuh, atau luka berisi nanah.

Bayi mengalami demam

Ruam membuat si kecil merasakan nyeri atau sakit yang hebat.

Ruam berwarna merah terang dengan bintik-bintik kemerahan di tepinya.

Mirip tanda-tanda infeksi jamur dan juga bakteri.
Jika tidak diobati, ruam dapat bertambah parah dan memicu infeksi yang dapat menyebar.

Tanda-tanda Ruam Popok Sembuh

Berikut ini adalah tanda-tanda ruam popok sembuh yang dapat Anda perhatikan:

  1. Ruam kulit merah mulai menghilang.
  2. Kemerahan, bengkak, atau lepuh berangsur-angsur berkurang.
  3. Bayi tampak lebih nyaman dan tidak rewel serta menangis saat memakai popok, yang menandakan rasa sakit dan iritasi berkurang.
  4. Kulit bayi tampak cerah dan halus kembali.
  5. Luka kecil atau lepuh yang mungkin muncul akibat ruam akan berangsur-angsur sembuh.

Demikian penjelasan tentang Cara Mencegah Ruam Popok pada Bayi dan apa Penyebabnya semoga bermanfaat, terimakasih slot pulsa tri

BuanaSumsel

Terima kasih sudah hadir dan membaca buanasumsel.com

Tags:

Leave a Comment